Apa yang sebenarnya terjadi?
Apakah ini akhirnya?
Sepakbola, apa aku masih bisa bermain sepakbola?
Aguri, aku bahkan belum mengatakannya kepadamu
Dokter pun mulai memeriksa Taiyou. Detak jantungnya mulai melemah.
"Operasinya harus segera dilakukan. Detak jantung Taiyou-kun sudah mulai melemah" Ujar Dokter dengan wajah yang cukup tegang.
Dengan itu, berarti operasi pembedahan jantung Taiyou harus dilakukan hari itu juga. Taiyou pun segera dibawa ke ruang operasi saat itu juga. Ketika Taiyou akan dibawa ke ruang operasi, secara taksengaja Aguri melihat sebuah buku kecil berwarna orange tergeletak di lantai. Sepertinya terjatuh ketika Taiyou tertidur malam itu. Aguri mengambil buku itu, dan membacanya dalam keheningan.
TES
Sebulir air mata menetes membasahi dress Aguri yang ia pakai saat itu. *perlu diketahui, Aguri tidak pernah sekalipun memakai dress di depan Taiyou*
"Jadi, selama ini Taiyou-kun...."
"Ya, memang itulah isi hati Taiyou Amemiya, Sang Pangeran Matahari, Sang pemimpin dari Arakumo Gakuen FC selama ini" Ryuuichi menanggapi.
"Tapi, Taiyou selama ini tidak pernah..."
"Bukalah halaman terakhir pada diary itu" Potong Ryuuichi
Aguri, Kimi no koto ga suki desu.
Watashi wa zutto, kimi o mamottetanda.
Dakara, Watashi wa zutto kimi no soba ni iru.
Sore wa watashi no yakusoku da.
Kimi o Aishiteimasu yo, Goalkeeper-chan.
(Translate:
Aguri, aku menyukaimu.
Aku akan selalu menjagamu.
Karenanya, Aku akan terus di sampingmu.
Itu adalah janjiku.
Aku mencintaimu, Goalkeeper-chan.)
Isak tangis dari sang Goalkeeper terdengar di dalam keheningan kamar itu saat ini. Aguri tak dapat menahan kesedihannya kali itu. Ini pertama kalinya Aguri menangis untuk orang lain.
.
.
.
.
Dalam alam bawah sadar Taiyou
"Kenapa semuanya menjauh? Kenapa?"
"Taiyou, apakah kau selemah ini? Apakah hanya ini kekuatanmu?" Terdengar sebuah suara dari kejauhan dalam kegelapan diri Taiyou saat itu.
"Apa, Siapa kau?"
"Kita sudah bersama sejak lama Taiyou, akulah yang selalau memberimu kekuatan selama ini" Suara itu makin mendekati Taiyou.
"Jangan-jangan, kau...."
"Aku adalah Taiyou Shin Apollo (Translate: Sun God Apollo). Dewa Matahari yang merupakan Keshinmu selama ini" (Keshin/Avatar: Aura yang memancar keluar yang membentuk sebuah sosok entah itu humanoid ataupun berwujud hewan)
Akhirnya suara itupun menampakkan wujudnya. Sesosok Keshin humanoid besar dengan 4 tangan, mahkota matahari yang bersinar di kepalanya, dan sepasang sayap emas yang melengkung di punggungnya. Taiyou terkejut. Karena selama ini dia pikir, Keshin tidak bisa melakukan komunikasi 2 arah.
"Apa yang kau inginkan, Apollo?" Tanya Taiyou spontan.
"Aku hanya ingin kau bertahan hidup. Karena aku ada selama kau masih bertahan hidup. Maka dari itu, aku ingin meminjamkan kekuatanku sekali lagi kepadamu, Taiyou" Jawab Apollo
"Hmm, Baiklah. Pinjamkanlah kekuatanmu sekali lagi kepadaku, Taiyou Shin Apollo!"
Sosok Keshin besar itu seketika berubah wujud menjadi sebuah orb bercahaya dan masuk ke dalam tubuh Taiyou. Seketika itu pula Taiyou terbangun dalam mode Keshin Armednya.
"Taiyou-san! Kau akhirnya sadar. Sudah 3 hari tak sadarkan diri" Ujar Torin Takuto yang terkejut melihat Taiyou tersadar dalam mode Keshin Armednya.
"Dimana aku? Apa yang terjadi?" Tanya Taiyou saat itu.
"Kau telah berhasil menjalani operasi pembedahan jantung Taiyou. Kau sekarang sudah kembali ke kamarmu di RS Raimon, Tapi...." Jawab Ryousuke dengan tampang sok cool.
"Tapi apa Ryou-san?"
"Dengan jantungmu sekarang, kau tidak bisa lagi bermain sepakbola. Jantungmu sudah tak bisa sekuat dulu" Jawab Aguri sambil menahan tangis.
"Ja-jangan bercanda kalian semua, kau juga Aguri. Ada-ada saja"
"Sayangnya itu benar Taiyou-kun" Ujar Ryuuichi
Seketika itu pula mode Keshin Armed Taiyou Shin Apollo meninggalkan tubuh Taiyou yang tak lagi sehangat matahari karena kata-kata dari mereka. Setelah itu, Taiyou hanya ingin menyendiri dan terdiam dalam kamarnya.
.
.
.
.
3 hari kemudian, Taiyou menghubungi Aguri di tengah-tengah waktu latihan Arakumo Gakuen.
"Moshi moshi. Aguri, kapan pertandingan antara Arakumo Gakuen melawan Shinsei Inazuma Japan?" Tanya Taiyou.
"Moshi moshi Taiyou. Sabtu ini, memangnya ada apa kapten?" Tanya Aguri kembali.
"Suruh, semua untuk bersiap-siap. Aku akan ikut bertanding!" Jawab Taiyou tegas.
"Jangan gila kau kapten! Kau ingin bunuh diri?!" Teriak Aguri.
"Tidak, aku hanya ingin bermain di pertandingan terakhirku sebagai kapten di Arakumo Gakuen"
"....." Aguri kemudian terdiam
"Baiklah, hanya itu saja yang ingin aku sampaikan"
"Kami akan selalu menunggumu, Kapten" Jawab Aguri yang kemudian langsung menutup teleponnya.
.
.
.
.
Hari yang telah ditunggu-tunggu oleh Taiyou pun akhirnya tiba. Dia kembali menyelinap keluar dari RS Raimon untuk pergi menuju Holy Road Stadium sama seperti terakhir kalinya dia menyelinap untuk bertannding melawan Raimon Gakuen.
"Kau benar-benar datang Taiyou?" Tanya Aguri sesampai Taiyou di bench Arakumo Gakuen.
"Tentu saja aku datang. Mana mungkin aku melewatkan pertandingan terakhirku ini" Jawab Taiyou sambil tertawa kecil.
Pertandingan pun dimulai dengan kick-off dari Arakumo Gakuen, dengan mudah Taiyou melewati para pemain amatir dari Shinsei Inazuma Japan. Taiyou mengakhirinya dengan tendangan Hissatsu dari mode Kenshin Armednya, Sunshine Force. Itu membuat Arakumo Gakuen unggul 1 - 0 dari Shinsei Inazuma Japan.
SKIP TIME
Pertandingan pun berakhir dengan skor 3 - 2 untuk kemenangan Arakumo Gakuen. Seketika setelah pertandingan selesai, Taiyou pun tak sadarkan diri di tengah lapangan. Taiyou langsung dibawa ke RS Raimon untuk dirawat kembali.
Tak lama kemudian Taiyou pun sadar.
"Jadi, pertandingan terakhirku berakhir dengan kemenangan ya, Aguri"
"Iya, kau berhasil memimpin kami untuk yang terakhir kalinya. Tapi ada kabar yang kurang mengenakkan buatmu" Ujar Aguri dengan wajah tegang.
"Lalu apa itu?" Tanya Taiyou.
"Dokter tadi mengatakan bahwa kau, hanya bisa bertahan selama 6 bulan dengan jantungmu yang semakin melemah itu. Yang juga dipicu oleh pertandingan tadi" Jawab Aguri.
"Jadi, inilah akhirnya. Akhir dari Taiyou Amemiya, seorang Pangeran Matahari, Kapten dari Arakumo Gakuen. Tapi tak apalah, selama Aguri ada disini di sampingku. Aku tak akan merasa menderita"
"Taiyou-kun...." Ucap Aguri sambil menahan Tangisnya.
.
.
.
.
5 bulan telah berselang. Taiyou hanya tinggal menunggu waktu saja untuk menghadapi kenyataan dari takdirnya yang pahit. Saat ini hanya keajaiban saja yang bisa menyelamatkannya. Selama 5 bulan terakhir, Aguri selalu menemani Taiyou sepulang latihan di Arakumo Gakuen. Setidaknya itu dapat mengurangi beban penderitaan dari Taiyou.
"Aguri, aku tahu waktuku tak akan lama lagi. Aku ingin memberikanmu ini" Ucap Taiyou sambil menyerahkan sebuah buku kecil berwarna orange, yang merupakan diarynya.
"Taiyou, sebenarnya aku sudah membaca isi dari diary ini" Aguri menerima buku orange itu.
"Jadi, kau selama ini sudah tahu akan hal itu?" Tanya Taiyou.
"Iya, aku sudah tahu semuanya, tentang Torin, Tenma, dan tentangku" Jawab Aguri.
"Ah, tak apalah, aku hanya ingin memberikan buku ini saja. Saat kau baca ini, mungkin saat aku belum melengkapi isi dari buku ini"
"Baiklah Taiyou. Aku juga menyukaimu" Jawab Aguri dengan senyuman manisnya.
"A-apa barusan?"
"Aku juga menyukaimu Taiyou, aku juga berjanji akan menjagamu dan selalu berada di sampingmu selalu"
Hampir 1 bulan berselang sejak kejadian itu. Taiyou memasuki masa-masa kritisnya. Krisis dimana ia menggantungkan harapan hidupnya pada keajaiban. Aguri yang baru hampir 1 bulan menjadi kekasih dari mantan Kapten Arakumo Gakuen itu menungguinya setiap harinya.
"Jadi, inilah dia. Masa-masa kritis dari penderitaan Taiyou-kun selama ini" Ucap Aguri yang tanpa sadar sudah meneteskan air matanya.
"Sabar ya, Aguri-chan" Kata Azuna yang saat itu sudah menjadi kekasih dari Kapten Raimon Gakuen, Torin Takuto.
"Aku yakin dia akan baik-baik saja, dia adalah orang yang kuat Aguri-san" Tambah Kapten Raimon yang datang menjenguk teman masa kecilnya bersama dengan kekasihnya.
Saat itu, detak jantung Taiyou mulai melemah. Hingga sangat lemah. Para dokter dan juga perawat berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan nyawa Taiyou. Sampai akhirnya para dokter sudah menyerah. Mereka bilang nyawa Taiyou sudah tak bisa terselamatkan. Tapi sebuah keajaiban pun terjadi. Detak jantung Taiyou seketika menguat. Benar-benar keajaiban yang menyelamatkannya.
.
.
.
.
1 Hari kemudian setelah Taiyou telah terselamatkan dari masa-masa kritisnya. Dokter mengatakan bahwa jantungnya kini sudah normal. Taiyou dapat kembali bermain sepakbola. Kembali menjadi Kapten Arakumo Gakuen.
"Terimakasih, Aguri. Kau sudah menemaniku selama masa-masa kritisku"
"Tak apalah Taiyou, lagipula kau sudah sepenuhnya pulih kan. Itu sudah cukup bagiku" Jawab Aguri.
Seminggu kemudian, Taiyou diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya dan ia kembali bermain sepakbola di Arakumo Gakuen dan dengan cepat Taiyou menjadi pemain tambahan dalam Shinsei Inazuma Japan.
Aguri, Arigatou Gozaimasu nee.
Kau telah memberiku semangat kembali untuk hidup.
Kau telah menemaniku selalu dalam masa-masa sulitku.
Hontou ni Arigatou, Aguri-chan, Ima wa watashi no Goalkeeper & Kanojo.
You've completed my life.
-END-
Oowari~
Akhirnya selesai juga chapter terakhir dari "Taiyou no Diary". Dari kemaren pengen ngetik tapi pasti ada aja halangannya. Akhirnya kesampean juga sekarang :3
Tadinya mau aku bikin 2 ending, yaitu Happy sama Alternate Sad Ending. Tapi berhubung aku kehabisan ide dan ga cukup waktunya, aku akhirnya menggabungkan keduanya jadi satu.
Well, ini cerita juga dibantuin sama pacar bikin alur sama Tokohnya.
Here are the Characters:
-Taiyou Amemiya: Me, the Author
-Aguri Tosamaru: Anggrid (Kamu jadi orang yang setia sekali :3)
-Torin Takuto: Torin Kaitani (Lagi-lagi kau nak)
-Azuna Akane: Asni (Kamu disini udah jadian sama Torin kok XD)
-Tsurugi Ryousuke: Priyo (Tetep aja aku bikin kamu jadi sok-sokan XD)
-Tsurugi Ryuuichi: Ryan (Entah kenapa kamu ada disini yan :3)