Popular Post

Archive for Mei 2015

Yakusoku

By : Taiyou Atsuya
Kadang aku berpikir untuk melepas gelar ini. Kadang aku berpikir untuk melepaskan diri dari tanggung jawab sebesar ini. Kadang aku berpikir untuk membuang jauh-jauh semua impian itu. Kadang aku berpikir untuk berhenti mengejar mimpi kami. Ya, mimpi kami untuk menjadi nomer 1 di Liga ini.

"Jangan nyerah, kalo kamu nyerah terus siapa lagi yang mimpin kami buat menang?"

Kata-kata itu sejenak menyapaku di tengah-tengah keterpurukanku. Keterpurukan yang teramat dalam setelah aku dikecewakan oleh diriku sendiri. Kegagalan yang kubuat sendiri. Kata-kata yang menyapaku itu kemudian menjadi penyemangat di tengah-tengah keterpurukanku sebagai orang yang harusnya menjadi orang yang paling tegar dalam kelompok ini.

"Aku.... Cuma sendiri....." "Dari awal aku memang berjuang sendirian"

Kata-kata yang selalu terdengar dalam kepalaku. Seakan kepribadian lain dalam diriku berkata demikian. Kata-kata yang membuatku menjadi lemah, rapuh, kehilangan semangatku.

"Ingat, kamu nggak sendiri. Masih ada aku, kamu sama mereka. Jangan down gitu aja!"

Kata-kata itu kembali menyapaku dalam kegelisahanku. Membuatku kembali menyadari apa arti sebuah tim. Seorang yang berjuang sendirian tanpa siapapun kini mulai berkembang menjadi seorang pemimpin yang memandu timnya menuju ke arah yang lebih baik.

"Aku capek kalah! Aku mau menang! Tapi aku nggak mau menang sendiri, aku butuh kalian!"

Kata-kata yang mengungkapkan kemarahanku. Rasa muak yang sudah lama terpendam di dalam diriku. Lelah memang rasanya ketika harus bertemu kekalahan lagi. Aku merasa tidak pantas untuk memimpin tim ini lagi. Dari sinilah aku mulai berpikir untuk melepas posisi ini. Aku sudah merasa tak mampu lagi menanggung beban ini. Tim yang dipimpin juara tahun lalu harus menelan 4 kali kekalahan dalam musim ini.

"Menang bukan yang terbaik, jangan pikirkan buat menang. Pikirkan untuk lakukan yang terbaik dengan itu kita nggak akan menyesal untuk kalah"

"Menang itu cuma bonus. Bonus dari usaha kita selama ini"

Dua orang melontarkan kata-kata yang sederhana namun dalam maknanya bagiku. Membuatku sadar, kami belum siap untuk menang. Kami memang masih kurang pengalaman. Mereka menyadarkanku lagi untuk membuka mataku kembali untuk tidak menyerah terhadap keadaan yang ada.

"Maaf aku ninggal kalian ditengah jalan. Semangat yaa tanpa aku"

"Nggak papa. kamu nggak ninggal kami setengah jalan kok. Kita udah 3/4 jalan sekarang. Makasih yaa"

Dibalik kata "Nggak papa" itu hatiku cukup dibuat berantakan. Moodku benar-benar kacau. "Harapan" yang selalu membuatku semangat untuk maju terus sekarang benar-benar meninggalkan kami.

"Ah Shella. Aku janjiin 2 Touchdown di setiap pertandingan! Kamu bisa tenang ninggal kami ke Jakarta sana selama 3 bulan ini!"

"Okey Deal! Semangat yaa Tay!"

Kata-kata itu yang akan kupegang dalam setiap pertarunganku di medan perangku. Janji antar teman lama, kapten, sahabat, dan teman setim yang akan sekuat tenaga kupenuhi. Karena laki-laki tidak pernah menarik kembali kata-katanya.


- Copyright © Boku no Story Da! - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -